Profil Desa

Desa Gumawangrejo adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 4,208 km² dan dihuni oleh 256 jiwa.

Secara geografis, Desa Gumawangrejo berbatasan dengan Desa Sumber di sebelah timur dan selatan, Desa Kedungbulus dan Mulyosri (Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen) di sebelah barat, serta Desa Petuguran dan Semampir di sebelah utara.

Desa ini didominasi oleh dataran rendah yang subur, menjadikannya cocok untuk kegiatan pertanian. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, dengan komoditas utama seperti padi, jagung, dan palawija. Selain itu, terdapat pula kegiatan peternakan dan usaha mikro yang mendukung perekonomian lokal.

Desa Gumawangrejo memiliki potensi untuk berkembang dalam sektor pertanian dan usaha mikro, serta memiliki komunitas yang aktif dalam kegiatan sosial dan pembangunan desa.

LEGENDA DAN SEJARAH

Sejarah Desa

Desa Gumawangrejo memiliki sejarah panjang yang berakar dari masa kejayaan Kerajaan Majapahit, tepatnya pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk. Kala itu, wilayah ini merupakan tanah perdikan, yaitu tanah yang dibebaskan dari kewajiban pajak karena memiliki nilai strategis atau religius tertentu. Dalam upaya memperluas kekuasaan dan memperkuat stabilitas kerajaan, Mahapatih Gajah Mada—tokoh besar yang dikenal dengan Sumpah Palapanya—memimpin pasukan untuk menaklukkan berbagai wilayah di Nusantara. Dalam salah satu ekspedisinya, sekelompok pasukan Kerajaan Majapahit berhenti dan bermalam di sebuah daerah yang dikenal sangat subur dan memiliki potensi alam yang melimpah.

Kekaguman para prajurit terhadap kesuburan tanah dan keindahan alam kawasan tersebut membuat pimpinan pasukan memberikan nama khusus bagi daerah itu, yakni Gumawangrejo. Nama ini berasal dari tiga kata dalam bahasa Jawa: Gum yang berarti kagum, Awang yang berarti angan-angan, dan Rejo yang berarti makmur. Dengan demikian, Gumawangrejo dapat dimaknai sebagai “kekaguman dalam angan-angan tentang kemakmuran,” yang mencerminkan harapan akan masa depan yang sejahtera bagi tanah tersebut.

Seiring waktu, daerah ini berkembang menjadi permukiman yang dihuni oleh para pendatang maupun keturunan dari para prajurit Majapahit. Sosok yang dihormati sebagai leluhur pertama Desa Gumawangrejo adalah Mbah Sabariman dan Mbah Bengur, yang dikenal sebagai tokoh masyarakat yang bijak dan menjadi panutan dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pada masa itu. Nama kedua tokoh tersebut masih dikenang dan dihormati hingga kini sebagai bagian penting dari identitas sejarah desa.

Secara administratif, Desa Gumawangrejo terus mengalami perkembangan. Pada masa awal pembentukannya, desa ini terbagi atas dua Rukun Tetangga (RT) dan satu Rukun Warga (RW). Struktur sosial masyarakat dibentuk secara gotong royong dan kekeluargaan, yang menjadi ciri khas kehidupan pedesaan di Jawa. Dengan dukungan masyarakat yang solid, serta kepemimpinan kepala desa dari masa ke masa, Desa Gumawangrejo tumbuh menjadi desa yang lebih tertata, dengan berbagai perkembangan dalam bidang pertanian, pelayanan publik, serta peningkatan kesejahteraan warga.

STRUKTUR ORGANISASI DESA

Daftar Kepala Desa Gumawangrejo Yang Pernah Menjabat

NoNamaMasa Jabatan
1 Mursyid 1950–1972
2Dulkohoar 1972–1990
3Sukandar 1990–1991
4Sukandar 1991–1992
5Sukandar 1993–1998
6Suratman Pj1998–2000
7Sukiman 2000–2010
8Dawud Priyanto2010–2016
9Suratman2016–2017
10Sutoto2017–2023
11Sukiman2023–Sekarang

Peta Wilayah Desa